Aha.. sudah hampir 2 minggu lebih blog antonhuang.com hilang dari jagad dunia online. Semua karena perpindahan server lagi. Blog sharing motivasi dan inspirasi ini, kata motivasi, cerita bijak, kata mutiara sukses, AntonHuang.com kena “tendang” dari server yang lama dikarenakan tingginya visits per hari ke blog
ini. Ya, akhirnya pindah hosting server lagi. Sudah lama juga saya gak ngeblog, dikarenakan kesibukan di kegiatan usaha offline dan online. Dan juga karena saya punya baby sejak Januari 2012 ini. Duhhhhh.. senengnya melihat putriku. Babynya cewek.. Ya sama saja cewek atau cowok, yang penting lahirnya sehat, ceria, dan cerdas seperti bapaknya. hahaha… asal jangan cakep seperti bapaknya, soalnya cewek. Gak bosan memandangi wajah baby putriku, yang saya beri nama Griselda Lizzie Antonia ini. Saya juga ikut “jaga malam” menjaga Grisel ini. Ya, terasa bagaimana mama papaku dulu merawatku, sama seperti saya menjaga Grisel putriku. Sungguh kasih sayang orang tua tanpa batas. Ahh.. stop dech cerita ku ini, ini kan bukan buku harian, ini blog sharing motivasi, inspirasi, sukses. Oke, di sharing kali ini kita akan belajar marketing dari bayi. Mau? Jadi salah satu pakar praktisi marketing yang paling jago adalah Bayi. Ya, Bayi bisa mengajarkan marketing loch.. Yukk.. sama2 belajar..
Semoga sharing hari ini berguna khususnya buat para tenaga marketing dan umumnya buat para sahabat apapun profesinya ataupun usahanya. Marketing sesungguhnya bukan hanya menyangkut dunia karir pekerjaan ataupun usaha. Ketika berpacaran, tanpa sadar, seseorang sesungguhnya bermarketing ria. Ia “menjual dirinya” pada calon pacarnya, kemudian setelah jadi pacar, ia pun bermarketing pada camer (calon mertua). Nah, sesungguhnya seseorang sudah belajar marketing dari bayi. Kita sejak bayi sudah bermarketing. Dan bagi kita yang sekarang sudah tidak bayi lagi, yang sudah dewasa dan memasuki dunia kerja ataupun usaha, kita bisa belajar marketing dari seorang bayi.
Coba perhatikan wajah bayi. Hampir semua orang menyukai bayi. Senyumnya, tingkahnya. Semua mengundang orang ingin dekat dan bermain-main dengan bayi. Ya. Sesuatu yang istimewa ada pada bayi. Saya sering kali mendapatkan telpon dari pihak-pihak yang menawarkan produk apakah itu asuransi, investasi, ataupun sejenisnya. Namun, sayang sekali, kesan yang saya dapatkan membuat saya menjadi tertekan dan menghindar. Tenaga marketing ataupun sales ini membuat kesan tidak nyaman bagi calon prospek. Nah, bagaimana closing bisa terjadi kalau kesan yang didapat seperti ini? Bandingkan dengan bayi, yang bisa membuat orang2 yang berada di dekatnya terhibur, nyaman dan ingin dekat. Alangkah bagusnya bila seorang tenaga marketing atau sales bisa membuat nyaman calon prospeknya, bahkan bisa membuat calon prospek senyum ketika si sales person tadi datang. Atau lebih keren lagi, kedatangan sales person tadi sudah dinanti-nanti. Ya, untuk hal ini, kita perlu mencontoh si bayi yang membuat orang2 nyaman dan senang.
Hal lain yang bisa dicontoh adalah kemauan kuat dari bayi. Bayi yang sedang tumbuh menjadi seorang balita, mempunyai semangat yang ngotot. Ia walau jatuh, tetap terus belajar berjalan. Ketika menginginkan sesuatu, ia pun ngotot untuk memperolehnya, tetap terus berusaha membujuk ayah ibunya. Ya, tenaga sales atau marketing, apalagi seorang pebisnis atau pengusaha, haruslah mempunyai semangat yang ngotot untuk dapat meraih sukses yang lebih tinggi. Ya, ngotot. Ini yang kadang orang dewasa malah kalah dari bayi.
Nah, siapa yang sudah punya bayi ataupun putra/putri yang sudah balita? Sehari tidak ketemu, kadang rindu rasanya. Gak enak, gak nyaman rasanya kalau tidak melihat, bermain dengan si bayi. Nah, alangkah bagusnya bila seorang tenaga marketing atau sales person bisa seperti bayi ini, kehadirannya dinanti-nanti. Ahhh… ini sharing saya saja. Hari sudah larut malam, jam 23.28. Saya mau tidur dulu. Selamat
Kamis, 16 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar